Meram muram
padam ronamu kuingat Lincah
bersilih semburat senyummu kau lepas Pun,
tenggelam dalam lamunan parasmu kurasa Resapan rasa
ini membuatku tersadar dari imajinasi dirimu …………
Penggalan bait puisi itu mengingatkan penulis tentang flash back imajinasi sepuluh tahun yang lalu, ketika menyendiri tanpa gangguan orang lain sedikitpun. Kala merangkai puisi itu berada di suatu tempat yang jauh dari pusat keramaian kota Kediri, dan hanya sedikit orang yang mencapainya. Sendiri, sunyi dan sepi. Tempat yang nyaman untuk mencari inspirasi, mencari ketenangan pikiran, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Tahun 2003, penulis kerap kali datang ke lokasi ini karena saat itu duduk di bangku SMA. Adapun kebiasaannya saat pulang sekolah atau akhir pekan, kadang membeli minuman legen (minuman tradisional seperti air kelapa namun dari pohon siwalan) tidak jauh dari lokasi itu sambil menikmati pemandangan sekitar.
Suasana gunung klothok di tahun 2010
Suasana gunung klothok di tahun 2013
Lokasi berada cukup …
Penggalan bait puisi itu mengingatkan penulis tentang flash back imajinasi sepuluh tahun yang lalu, ketika menyendiri tanpa gangguan orang lain sedikitpun. Kala merangkai puisi itu berada di suatu tempat yang jauh dari pusat keramaian kota Kediri, dan hanya sedikit orang yang mencapainya. Sendiri, sunyi dan sepi. Tempat yang nyaman untuk mencari inspirasi, mencari ketenangan pikiran, dan mendekatkan diri kepada Tuhan. Tahun 2003, penulis kerap kali datang ke lokasi ini karena saat itu duduk di bangku SMA. Adapun kebiasaannya saat pulang sekolah atau akhir pekan, kadang membeli minuman legen (minuman tradisional seperti air kelapa namun dari pohon siwalan) tidak jauh dari lokasi itu sambil menikmati pemandangan sekitar.
Suasana gunung klothok di tahun 2010
Suasana gunung klothok di tahun 2013
Lokasi berada cukup …